Perusahaan Wirecard, yang didirikan sejak tahun 1999 telah mengalami kebangkrutan sebesar $2 miliar yang diakibatkan oleh skandal transaksi palsu yang bertujuan untuk meningkatkan neraca dan penjualan perusahaan secara artifisial. Skandal ini mulai mencuat karena Wirecard gagal dalam memberikan laporan keuangan perusahaan.
Auditor Wirecard, yakni EY, tidak dapat menemukan saldo kas sebesar $2,1 miliar dalam laporan keuangan lantas EY menolak menandatangani hasil keuangan perusahaan tersebut. Wirecard menemui jalan buntu karena bank sentral membantah adanya uang tunai masuk setelah berupaya untuk mencari dana yang hilang.