Author : Azzura Adnan Krisnamurti, Devita Ananda Pohan, Keyra Audrey Annabelle Christian, Vina Ashima Fibranawa
Siapa yang tidak mengenal EY? Salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) berskala internasional itu dikenal memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap inovasi. Melalui inisiatif seperti EY wavespace™ dan program The EY Innovation Realized, EY memanfaatkan teknologi dan menumbuhkan budaya inovasi untuk melayani klien dengan lebih baik. Namun, mengapa EY harus mengembalikan uang sebesar £15 juta kepada klien dengan tuntutan pelayanan yang buruk? Apa yang menjadi penyebabnya?
Dilansir dari Financial Times, EY dilaporkan telah mengembalikan uang Santander, sebuah perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional yang berbasis di Spanyol, sebesar £15 juta setelah bank tersebut tidak puas dengan upaya EY untuk memperbaiki masalah financial crime yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Pendapatan EY pun mengalami pukulan serius akibat masalah tersebut.
Pada Desember 2022, Financial Conduct Authority (FCA) mendenda Santander sebesar £108 juta karena kegagalan Anti-Money Laundering (AML) yang berulang setelah bertahun-tahun melakukan pemantauan yang tidak akurat dan di bawah standar terhadap akun berisiko tinggi. Denda tersebut adalah salah satu penalti dengan jumlah terbesar yang pernah diberikan. Regulator memperkirakan bahwa bank tersebut telah mencuci hampir £300 juta dana kriminal antara tahun 2012 dan 2017. Kemudian, perusahaan diperintahkan untuk merombak sistem dan kontrolnya setelah dijatuhkan salah satu hukuman terbesar hingga saat ini.
Sejak tahun 2012, departemen audit internal Santander UK telah memberi tahu manajemen senior bahwa tata kelola dan kerangka kerja AML mereka buruk sehingga memerlukan perbaikan besar-besaran. Menurut laporan FCA, bank tersebut terus merekrut bantuan eksternal hingga tahun 2017. Bank Santander mengaku telah menginvestasikan £700 juta selama kurang lebih 5 tahun untuk memperbaiki sistem kejahatan keuangannya, meskipun belum terkonfirmasi apakah proyek ini merupakan proyek pengerjaan EY atau bukan.
Dalam rentang waktu 2014–2016, terdapat satu kasus menarik mengenai Santander. Berdasarkan laporan FCA, seorang pelanggan baru telah membuka rekening sebagai bisnis kecil dengan perkiraan setoran bulanan sebesar £5.000. Dalam waktu enam bulan, mereka menerima simpanan jutaan dolar, dan dengan cepat mentransfer uang tersebut ke rekening terpisah. Meskipun rekening tersebut direkomendasikan untuk ditutup oleh tim AML bank tersebut pada bulan Maret 2014, proses dan struktur yang buruk menyebabkan hal ini tidak dilakukan hingga bulan September 2015. Akibatnya, nasabah terus menerima dan mentransfer jutaan pound melalui rekening tersebut. Santander menyetujui permintaan penegak hukum untuk tetap membuka akun pada bulan September 2015, tetapi mereka gagal memenuhi permintaan ini dan akun tetap terbuka hingga FCA menulis surat kepada Santander pada bulan Desember 2016.
Akibat permasalahan EY dengan Santander ini, EY diperkirakan mengumumkan PHK dalam beberapa bulan mendatang, setelah mengisyaratkan akan mengurangi 150 orang dari tim financial crime sebagai bagian dari pengurangan jumlah konsultan yang lebih luas. Kegagalan proyek Santander kemungkinan besar akan mengakibatkan pengurangan jumlah karyawan lebih lanjut.
Sejak terjadinya kasus Proyek Morgan, EY melakukan beberapa strategi untuk memperbaiki kesalahan dan mengembangkan perusahaannya. Pada awal September 2023, EY mengumumkan kemitraannya dengan Microsoft, yang bertujuan untuk menghadirkan assurance technology platform terbarunya. Kolaborasi dan peluncuran produk ini merupakan bagian dari program investasi sebesar USD 1 miliar. Kesepakatan strategis ini merupakan kelanjutan dari penyelesaian investasi 12 bulan pertama EY sebesar USD 1 miliar untuk platform assurance. Pendanaan tersebut diberikan berdasarkan rencana jangka waktu empat tahun dan merupakan bagian dari fokus keberlanjutan perusahaan dalam mempertahankan kualitas audit yang optimal. Selain itu, perusahaan juga memprioritaskan peningkatan efisiensi dalam bisnis dan pasar modal, serta menyediakan audit terukur yang selaras dengan agenda pengembangan perusahaan.
Saat ini, EY berfokus untuk mendorong transformasi dan pengembangan melalui penggunaan layanan akses data dan analitik yang dioptimalkan serta Artificial Intelligence (AI). Sebelumnya, pada bulan Agustus 2023, EY US berkolaborasi dengan perusahaan AI, SaaS SymphonyAI untuk meningkatkan perkembangan organisasi dengan menggunakan platform layanan ritel dan keuangan. Kemitraan ini menawarkan penerapan artificial intelligence software kepada perusahaan dalam skala besar untuk mengoptimalkan efisiensi dan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Perusahaan-perusahaan tersebut berfokus pada pencegahan kejahatan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan. Tindakan EY ini menunjukkan peningkatan kekhawatiran dan perhatian bagi klien keuangan besar. Ketika perusahaan lainnya menjadi lebih canggih dalam melakukan transaksi penipuan, penghindaran sanksi, dan pencucian uang, EY berfokus pada pencegahan tindakan-tindakan tersebut dengan menawarkan layanan keamanan dan privasi yang lebih baik kepada klien.
Daftar Pustaka
Consultancy.uk. (2023, October 3). Santander Ditches EY as Financial Crime Consultant. Diakses pada 8 Oktober 2023, dari
https://www.consultancy.uk/news/35512/santander-ditches-ey-as-financial-crime-consultant
Taylor, M. (2023, September 27). EY Refunds Santander £15m for Poor Service. AccountingWEB. Diakses pada 8 Oktober 2023, dari
The Paypers. (2023, September 28). EY Refunds GBP 15 million to Santander Over Alleged Failings. Diakses pada 21 Oktober 2023, dari
Goingconcern. (2023, September 28). EY’s Work on This One Bank Project Was So Bad They Had to Refund the Client. Diakses pada 21 Oktober 2023, dari
https://www.goingconcern.com/ey-santander-anti-money-laundering-contract/